Selasa, 02 September 2014

AGAR CEPAT KAYA



Assalamu’alikum WR WB.... 
Bismillah...!!! 
Mudah-mudahan bisa membantu anda dalam kesejahtraan hidup anda...
Percayalah bahwa shadaqah tidak akan membuat kita miskin. Justru sebaliknya, shadaqah akan membuat kita kaya. Bagaimanakan caranya agar dengan shadaqah kita bisa kaya. Klik disini: http://keajaibanshadaqah.com/?id=elfanfalah cukup bershadaqah 50 ribu, maka anda akan menjadi orang kaya, Amien. Info lebih lanjut CP. 085334344844/081913681814. Pin BB 7E7B4389

KEAJAIBAN SHADAQAH



Assalamu’alikum.... 
Bismillah...!!! 
Mudah-mudahan bisa membantu anda dalam kesejahtraan hidup anda...
Percayalah bahwa shadaqah tidak akan membuat kita miskin. Justru sebaliknya, shadaqah akan membuat kita kaya. Bagaimanakan caranya agar dengan shadaqah kita bisa kaya. Klik disini: http://keajaibanshadaqah.com/?id=elfanfalah cukup bershadaqah 50 ribu, maka anda akan menjadi orang kaya, Amien. Info lebih lanjut CP. 085334344844/081913681814. Pin BB 7E7B4389

Rabu, 26 Maret 2014

Pondok Pesantren Sebagai Solusi Dalam Menjawab Tantangan Zaman



Pondok Pesantren Sebagai Solusi Dalam Menjawab Tantangan Zaman
Moh. Elfan Falah
Secara geografis, wilayah indonesia masuk kepada Asia Tenggara, wilayah ini sebelum masuknya agama islam perdabannya sangat tinggi dan kuat, hal ini di sebabkan karena negara ini sangat berdekatan dengan negara-negara yang mempunyai hubungan dengan peradaban bangsa India. Tidak hanya dalam aspek peradaban, akan tetapi juga aspek keagamaan dan peribadatan juga bangsa Indonesia dipengaruhinya (SKI.2002;115). Menjelang abad ke 13 M. Dipesisir aceh sudah ada pemukiman-pemukiman orang-orang islam, disinilah awal mula pertama kali proses islamisasi yang terjadi di negara indonesia. Seteleh munculnya islamisasi tersebut maka kemudian disusul dengan berdirinya kerajaan-kerajaan sebelum masa penjajahan belanda yang ada di bumi negara indonesia.
Seperti kerajaan semudra pasai, sejarah mengatakan kerajaan islam yang pertama kali berdiri di indonesia adalah kerajaan semudra pasai ini. Kerajaan samudra pasai ini adalah hasil dari islamisasi di pantai-pantai pesisir di seluruh indonesia. Lalu mereke membentuk pemukiman pemukiman baru seperti yang disebutkan diatas, dan seteleh itu membentuklah sebuah kerajaan yang disebut dengan kerajaan samudra pasai ini. Kerajaan samudra pasai berdiri pada pertengahan abad ke-13 M tidak diketehui secara jelas pada tanggal atau tahun berapa kerajaan ini berdiri, yang jelas raja pertama dari kerajaan samudra pasai ini adalah Sultan Al-Malikus Saholeh. Beliau wafat pada bulan Ramadhan 696 H/1297 M. . Lalu kemudian disusul oleh kerajaan Aceh Darusslam, dan kemudian kerajaan islam di jawa seperti Kerajaan Demak, dengan kerajaan pertamanya Raden Patah sebagai kerajaan pertama di kerajaan demak. Dan masih banyak lagi kerajaan-kerajaan islam lainnya seperti kerajaan Pajang, Mataram,  Cirebon banten dll, kemudian kerajaan di Kalimantan, Maluku dan Sulawesi.(Dr. Badri Yatim, Ma. Sejarah Peradaban Islam;231)
Demi kelangsungan hidup umat islam di indonesia dan demi mempertahankan agama islam, maka kerajaa-kerajaan islma melakukan upaya-upaya dan gerakan-gerakan seperti umat islam melakukan gerakan Nasakom (Nasionalisme, Agama dan Komunisme), umat islam berusaha menghambat gerakan ini kerena di anggap berbahaya bagi kelangsungan hidup beragama, khususnya agama islam. Umat islam juga ikut mempelopori frontPancasila yang dilanjutkan dengan pembubatan Partai Komunis Indonesia (PKI). Sebagai akibat dari semakin gencarnya gerakan PKI ini maka umat islam membentuk sebuah gerakan dan organisasi seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pelajar Islam Indonesia (PII), pemudah Anshar dll. (SKI;257). Semua garakan dan organisasi ini dilakukan hanya untuk menjaga kelangsungan hidup umat islam di indonesia.
Selanjutnya setelah kemerdekaan indonesia, banyak berdiri lembaga-lembaga pendidikan, baik pendidikan nasioanal, swasta dan semacamnya. Tak kalah pentingnya pondok pesantren dengan perpaduan antara pendidikan dan dengan kajian keilmuan kelasik ikut mewarnai dunia pendidikan di indonesia. Hal ini telah mendapat pengakuan dan penyetaraan dalam tingkatan pendidikan oleh pemerintah pusat indonesia. Ini dilihat pada kenyataannya banyak berdiri pondok dan pesantren yang masih eksis sampai sekarang. Khusus sendiri di jawa timur sendiri ada PP. Salafiyah-Syafi’iyah Sidogiri di pasuruan, PP. Sal-Syaf. Sukorjo Sitobondo, Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, PP. Al-Amien Prenduan, PP. Annuqoyyah Sumenep, PP. Bata-bata. Semua pondok pesantren ini rata-rata menampung 4000 sampai 5000 santriwan dan santriwati. Banyak masyarakat yang masih mempercayai pondok pesantren. Ini dilihat dari angka perkembangan santri yang setiap tahun kian menambah. Dan salah satu motivasi masyarakat kenapa banyak memilih pondok pesasntren adalah karna pondok pesantren lah satu-satunya lembaga pendidikan yang bisa menjaga moral dan mendidik moral dengan baik melalui ilmu-ilmu keagamaan yang diterapkan di dalam pondok pesantren tersebut.
Hal ini mungkin bisa kita perkirakan karena melihat pada konteks realitanya yang terjadi pada masa kini. Kebanyakan mereka yang sekolah di lembaga-lembaga formal dan umum siswanya banyak melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar norma-norma, baik norma agama ataupun norma hukum. Betapa tidak, mari kita lihat kepada kenyataannya, sering kita temukan di koran-koran dan kita tontno di televisi tentag tawuran antar pelajar, siswa SMA, SMP bahkan siswa tingkat dasar melakukan hubungan seksual, belum lagi kita lihat siswa yang mengkonsumsi obat-obatan terlarang, dan menggunakan sabu-sabu dan semacamanya, hal ini tidak terjadi pada siswa saja tapi siswi juga sekarang banyak yang malakukannya. Kenyataan-kenyataan seperti ini sering di angkat melalui tayangan tayangan film dan sinetron, mungkin gunanya untuk sebagai i’tibar bagi penonton, namun pada kenyataannya mereka utamanya siswa malah penasaran pada adegan-adegan seperti itu, dari penasaran itu maka akan munculah rasa dan keinginan untuk mencobanya.
Hal inilah salah satu fakta yang di lihat oleh masyarakat, sehingga pada kesimpulannya hanya pondok pesantren lah satu-satunya tempat yang aman yang bisa menjaga moral anak mereka dan untuk menghindari sesuatu yang tidak mereka (masyarakat) inignkan, terutama dalam melakukan tindakan-tindakan yang melanggar moral tersebut.
Walhasil, di zaman sekarang ini maka pondok pesantren adalah satu-satunya lembaga pendidikan yang bisa bisa menjadi solusi untuk menanggulangi dan mengurangi adanya dekadensi moral anak bangsa, terutama kepada pelajar yang masih membutuhkan pendidikan moral. Namun yang akan menjadi pertanyaan besar sekaligus menjadi pekerjaan rumah bagi kita adalah, bahwa pondok pesantren harus mengikuti aturan-aturan yang ditentukan oleh pemerintah, dan ilmu-ilmu agama akan dibatasi, serta ilmu-ilmu umum harus dimasukkan dalam sistem pendidikan pesantren, yang lebih menekan lagi, santri harus mengikuti UN. Apabilan syarat-syarat itu tidak di penuhi, maka pemerintah tidak akan mengakui atau tidak akan mendapat pengekuan penyetaraan pendidikan, dan otomatis tunjangan atau jaminan dari pemerintah unutuk lembaga pesantren tersebut tidak ada.

Mahasiswa semester Akhir
Asal: Sapeken Island








 

Fungsi Supervisi Pendidikan Islam



FUNGSI SUPERVISI PENDIDIKAN
Moh. Elfan Falah

I.                   PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha dasar yang dengan sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Dalam dunia pendidikan, tidak terlepas dengan supervisi yang selalu mengacu kepada kegiatan untuk memperbaiki proses pembelajaran.
Supervisi pendidikan adalah suatu usaha dalam memipin guru-guru dan petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode serta evaluasi pengajaran.
Keterangan tentang fungsi-fungsi supervise pendidikan berikut semoga dapat membantu kita untuk mengetahui apa sebenarnya fungsi dari supervisi.

II.      RUMUSAN MASALAH
A.    Apa Sajakah Fungsi Supervisi Pendidikan Itu?
III.   PEMBAHASAN
A.    Fungsi Supervisi Pendidikan
Seringkali orang sulit dalam membedakan antara fungsi dan tujuan, sebenarnya fungsi bertalian erat dengan badan atau organisasi secara keseluruhan, sedangkan tujuan bertalian dengan kegunaan.
Diadakannya sebuah pengawasan (supervisi) oleh pimpinan sekolah atau atasan adalah sebuah tindakan yang semestinya harus dilakukan untuk mengawasi timbulnya situasi-situasi yang menghambat jalannya administrasi pendidikan di sekolah. Karena hambatan itu semakin lama semakin banyak maka ada kemungkinan tujuan tidak tercapai dalam waktu yang telah dierncanakan. Situasi yang menghambat itu dapat berasal dari berbagai pihak.
Tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu proses kerja sama hanyalah merupakan cita-cita yang masih perlu diwujudkan melalui tindakan-tindakan yang nyata. Begitu juga seorang supervisor dalam merealisasikan program supervisenya memiliki sejumlah tugas dan tanggung jawab yang harus dijalankan secara sistematis.

Secara umum, fungsi dari supervise pendidikan adalah:
a.       Penelitian
Proses dari penelitian ini meliputi beberapa tahapan, pertama adalah perumusan masalah yang akan diteliti, kedua adalah pengumpulan data, ketiga pengolahan data, dan yang terakhir adalah konklusi hasil penelitian.
b.      Penilaian
Fungsi supervise dalam hal ini adalah mengevaluasi aspek-aspek positif dan negative guna menemukan hambatan-hambatan dan mengembangkan kemajuan yang telah ada.
c.       Perbaikan
Supervisi dalam hal ini mengawasi keadaan umum dan situasi dalam pendidikan, jika belum baik atau belum memuaskan maka akan segera diperbaiki.
d.      Peningkatan
Peningkatan disini supervisor meningkatkan segala sesuatu yang telah baik dan mengembangkan agar lebih maju lagi.
Jadi fungsi utama supervisor pendidikan ditujukan pada perbaikan dan peningkatan kualitas pengajaran. Franseth Jane dan Ayer (dalam Konsep Dasar & teknik Supervisi pendidikan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia) mengemukakan bahwa fungsi utama supervise adalah membina program pengajaran yang ada sebaik-baiknya sehingga selalu ada usaha perbaikan.
Menurut Burton dan Bruckner (dalam Konsep Dasar & teknik Supervisi pendidikan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia) fungsi utama supervisi modern ialah menilai dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik. Sedangkan Briggs mengungkapkan bahwa fungsi utama supervise bukan perbaikan pembelajaran saja, tetapi untuk mengkoordinasi, menstimulasi, dan mendorong kearah pertumbuhan profesi guru.
Usaha perbaikan merupakan proses yang kontinu sesuai dengan perubahan masyarakat. Masyarakat selalu mengalami perubahan. Perubahan masyarakat membawa pula konsekuensi dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Suatu penemuan baru mengakibatkan timbulnya dimensi-dimensi dan persepektif baru dalam bidang ilmu penegetahuan.
Makin jauh pembahasan tentang supervise makin Nampak bahwa kunci supervise bukan hanya membicarakan perbaikan itu sendiri, melainkan supervisi yang diberikan kepada guru-guru, seperti yang telah dikemukakan oleh Briggs bahwa supervise juga merupakan alat untuk mengkoordinasi, menstimulasi dan mengarahkan pertumbuhan guru-guru.
Berikut ini adalah fungsi-fungsi supervise pendidikan berdasakan bidangnya:


1.      Dalam bidang kepemimpinan
a. Menyusun rencana dan policy bersama.
b. Memberikan bantuan kepada anggota kelompok dalam menghadapi dan memacahkan persoalan- persoalan.
c. Membangkitkan dan memupuk semangat kelompok, atau memupuk moral yang tinggi kepada anggota kelompok.
d. Mempertinggi daya kreatif pada anggota kelompok.
2.      Dalam hubungan kemanusiaan
a. Memanfaatkan kekeliruan ataupun kesalahan-kesalahan yang ada untuk dijadikan pelajaran demi perbaikan selanjutnya, bagi diri sendiri maupun bagi anggota kelompoknya.
b. Membantu mengatasi kekurangan ataupun kesulitan yang dihadapi anggota kelompok, seperti dalam hal kemalasan, merasa rendah diri, acuh tak acuh, pesimistis.
c. Menghilangkan rasa saling mencurigai antara anggota kelompok.
3.      Dalam pembinaan proses  kelompok
a. Mengenal masing-masing pribadi anggota kelompok, baik kelemahan maupun kemampun masing-masing.
b. Memperbesar rasa tanggung jawab para anggota.
4.      Dalam bidang administrasi personel
a. Memilih personil yang memiliki syarat-syarat dan kecakapan yang diperlukan untuk suatu pekerjan.
b. Menempatkan personil pada tempat dan tugas yang sesuai dengan kecakapan dan kemampuan masing-masing.
Adapun analisis yang lebih luas seperti yang dibahas oleh Swearingen, ia mengemukakan delapan fungsi supervisi. Delapan fungsi tersebut adalah mengkoordinasi semua usaha kelas, melengkapi kepemimpinan sekolah, memperluas pengalaman guru-guru, menstimulasi usaha-usaha yang kreatif, memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus, menganalisis situasi belajar mengajar, memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada setiap anggota staf, memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.
1.      Mengkoordinasi  semua usaha sekolah
Perubahan dalam dunia pendidikan terjadi secara terus-menerus, maka kegiatan sekolah juga semakin bertambah, usaha-usaha sekolah juga semakin menyebar. Maka dari itu perlu adanya koordinasi yang baik terhadap semua usaha sekolah.
2.      Memperlengkap kepemimpinan sekolah
Dalam masyarakat demokratis kepemimpinan yang demokratis perlu dikembangkan. Kepemimpinan merupakan suatu yang harus dipelajari. Jadi dalam hal ini fungsi supervisi adalah melatih dan memperlengkapi guru-guru agar mereka memiliki ketrampilan dan kepemimpinan dalam kepemimpinan sekolah.
3.      Memperluas pengalaman guru-guru
Fungsi supervisi pendidikan adalah memberi pengalaman-pengalaman baru kepada para guru, anggota-anggota staff sekolah, sehingga mereka semakin bertambah pengalaman dalam hal mengajar maupun dalam administrasi sekolah.
4.      Menstimulasi usaha-usaha sekolah yang kreatif
Supervisi bertugas menciptakan suasana yang meyakinkan guru-guru dapat berusaha meningkatkan potensi-potensi kreativitas dalam dirinya. Selain itu juga kemampuan untuk menstimulir segala daya kreasi baik bagi anak-anak, orang yang dipimpinnya dan bagi dirinya sendiri.
5.      Memberikan fasilitas dan penilaian secara terus-menerus
Untuk meningkatkan kualitas diperlukan penilaian secara kontinu. Melalui penelitian dapat diketahui kelemahan dan kelebihan dari hasil dan proses belajar mengajar. Penilaian ini harus bersifat menyeluruh dan kontinu. Menyeluruh berarti penilaian itu menyangkut semua aspek kegiatan sekolah, misalnya memiliki bahan-bahan pengajaran, buku-buku pengajaran, perpustakaan, cara mengajar guru, dan kemajuan murid-muridnya. kontinu dalam arti penilaian berlangsung setiap saat, yaitu pada awal, pertengahan, dan pada akhir.
6.      Menganalisis situasi belajar mengajar
Agar usaha memperbaiki situasi belajar dapat tercapai, maka perlu dianalisis hasil dan proses pembelajaran. Dalam situasi belajar-mengajar peranan guru dan peserta didik sangatlah penting. Memperoleh data mengenai aktivitas guru dan peserta didik akan memberikan pengalaman dan umpan balik terhadap perbaikan pembelajaran. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi perbaikan pembelajaran. Fungsi supervisi adalah menganalisis faktor-faktor tersebut. Penganalisisan memberi pengalaman baru dalam menyusun strategi dan usaha ke arah perbaikan.
7.      Memperlengkap setiap para guru dengan pengetahuan yang baru dan keterampilan-keterampilan baru
Setiap guru memiliki potensi dan dorongan untuk berkembang. Sebagian besar potensi-potensi tersebut tidak berkembang, maka dari itu supervisi berfungsi sebagai pemberi dorongan dan membantu guru agar mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam hal mengajar.
8.      Memadukan dan menyelaraskan tujuan-tujuan pendidikan dan membentuk kemampuan-kemampuan
Untuk mencapai suatu tujuan yang lebih tinggi harus berdasarkan tujuan-tujuan yang sebelumnya, ada hierarki kebutuhan yang harus selaras. Fungsi supervisi di sini adalah membantu setiap individu, maupun kelompok agar sadar akan nilai-nilai yang akan dicapai itu, memungkinkan penyadaran akan kemampuan diri sendiri.

IV.       KESIMPULAN
Supervisi pendidikan adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memipin guru-guru dan petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode serta evaluasi pengajaran.
Sedangkan Briggs mengungkapkan bahwa fungsi utama supervisi bukan perbaikan pembelajaran saja, tapi untuk mengkoordinasi, menstimulasi, dan mendorong ke arah pertumbuhan profesi guru. Dengan kata lain seperti yang diungkapkan Kimball Wiles bahwa fungsi dasar supervisi ialah memperbaiki situasi belajar- mengajar dalam artian yang luas.
Adapun analisis yang lebih luas seperti yang dibahas oleh Swearingen, ia mengemukakan delapan fungsi supervisi. Delapan fungsi tersebut adalah:
a.       Mengkoordinasi semua usaha kelas.
b.      Melengkapi kepemimpinan sekolah.
c.       Memperluas pengalaman guru-guru.
d.      Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif.
e.       Memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus.
f.       Menganalisis situasi belajar mengajar.
g.      Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada setiap anggota staf.
h.  Memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.

Fungsi utama supervise pendidikan ditujukan pada perbaikan dan peningkatan kualitas pengajaran. Baik Franseth Jane, maupun Ayer (dalam Ency clopedia of educational research: Chester Harris 1958:1442), mengemukakan bahwa fungsi utama supervise ialah membina program pengajaran yang sebaik-baiknya sehingga selalu ada usaha perbaikan.

Fungsi utama supervisi modern ialah menilai dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik (Burton & Bruckner 1955:3). Sedangkan Briggs Mengungkapkan bahwa fungsi utama supervise bukan perbaikan pembelajaran saja, tapi untuk mengkoordinasi, menstimulasi, dan mendorong kearah pertumbuhan profesi guru. Ada analisis yang lebih luas seperti yang dibahas oleh Swearingen dalam bukunya Supervision of instruction – Foundation and Dimension (1961). Ia mengemukakan 8 fungsi supervisi :

1.      Mengkoordinasisemuausahasekolah.
2.      Memperlengkapikepemimpinansekolah.
3.      Memperluaspengalaman – pengalaman guru.
4.      Menstimulasiusaha-usaha yang kreatif.
5.      Member fasilitasdanpenilaian yang terus –menerus.
6.      Menganalisissituasibelajar – mengajar.
7.      Memberikanpengetahuandanketerampilankepadasetiapanggotastaf.
8.      Memberiwawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.



     DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, M,  Administrasi Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 2005.
M. Echols, John & Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005.
Pidarta, Made,  Supervisi Pendidikan Kontekstual, Jakarta: Rineka Cipta, 2009.
Purwanto, Ngalim,  Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008.
Sahertian, Piet A. , Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan, Jakarta : Rineka cipta, 2008.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005. Cet. 3.
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/ezines-and-newsletters/2012215-fungsi-supervisi-pendidikan/#ixzz1p9Mvahwo, (15/03/2012, 09:46)
http://makalah-pendidikan-pendidikanpaper.blogspot.com/2011/01/fungsi-fungsi-supervisi-pendidikan.html, (15/03/2012, 10:25)
http://Borneoneo.wordpress.com/2008/09/16/tujuan-dan-fungsi-supervisi/, (02/04/2012, 19:47)
http://www.dhanay.co.cc/2009/10/tugas-dan-fungsi-supervisi-pendidikan.html, (15/03/2012, 14:00)