Pondok
Pesantren Sebagai Solusi Dalam Menjawab Tantangan Zaman
Moh.
Elfan Falah
Secara
geografis, wilayah indonesia masuk kepada Asia Tenggara, wilayah ini sebelum
masuknya agama islam perdabannya sangat tinggi dan kuat, hal ini di sebabkan
karena negara ini sangat berdekatan dengan negara-negara yang mempunyai
hubungan dengan peradaban bangsa India. Tidak hanya dalam aspek peradaban, akan
tetapi juga aspek keagamaan dan peribadatan juga bangsa Indonesia dipengaruhinya
(SKI.2002;115). Menjelang abad ke 13 M. Dipesisir aceh sudah ada
pemukiman-pemukiman orang-orang islam, disinilah awal mula pertama kali proses
islamisasi yang terjadi di negara indonesia. Seteleh munculnya islamisasi
tersebut maka kemudian disusul dengan berdirinya kerajaan-kerajaan sebelum masa
penjajahan belanda yang ada di bumi negara indonesia.
Seperti
kerajaan semudra pasai, sejarah mengatakan kerajaan islam yang pertama kali
berdiri di indonesia adalah kerajaan semudra pasai ini. Kerajaan samudra pasai
ini adalah hasil dari islamisasi di pantai-pantai pesisir di seluruh indonesia.
Lalu mereke membentuk pemukiman pemukiman baru seperti yang disebutkan diatas,
dan seteleh itu membentuklah sebuah kerajaan yang disebut dengan kerajaan
samudra pasai ini. Kerajaan samudra pasai berdiri pada pertengahan abad ke-13 M
tidak diketehui secara jelas pada tanggal atau tahun berapa kerajaan ini
berdiri, yang jelas raja pertama dari kerajaan samudra pasai ini adalah Sultan Al-Malikus Saholeh. Beliau wafat
pada bulan Ramadhan 696 H/1297 M. . Lalu kemudian disusul oleh kerajaan Aceh
Darusslam, dan kemudian kerajaan islam di jawa seperti Kerajaan Demak, dengan
kerajaan pertamanya Raden Patah sebagai kerajaan pertama di kerajaan demak. Dan
masih banyak lagi kerajaan-kerajaan islam lainnya seperti kerajaan Pajang,
Mataram, Cirebon banten dll, kemudian
kerajaan di Kalimantan, Maluku dan Sulawesi.(Dr. Badri Yatim, Ma. Sejarah Peradaban Islam;231)
Demi
kelangsungan hidup umat islam di indonesia dan demi mempertahankan agama islam,
maka kerajaa-kerajaan islma melakukan upaya-upaya dan gerakan-gerakan seperti
umat islam melakukan gerakan Nasakom (Nasionalisme, Agama dan Komunisme), umat
islam berusaha menghambat gerakan ini kerena di anggap berbahaya bagi
kelangsungan hidup beragama, khususnya agama islam. Umat islam juga ikut
mempelopori frontPancasila yang dilanjutkan dengan pembubatan Partai Komunis
Indonesia (PKI). Sebagai akibat dari semakin gencarnya gerakan PKI ini maka
umat islam membentuk sebuah gerakan dan organisasi seperti Himpunan Mahasiswa
Islam (HMI), Pelajar Islam Indonesia (PII), pemudah Anshar dll. (SKI;257).
Semua garakan dan organisasi ini dilakukan hanya untuk menjaga kelangsungan hidup
umat islam di indonesia.
Selanjutnya
setelah kemerdekaan indonesia, banyak berdiri lembaga-lembaga pendidikan, baik
pendidikan nasioanal, swasta dan semacamnya. Tak kalah pentingnya pondok
pesantren dengan perpaduan antara pendidikan dan dengan kajian keilmuan kelasik
ikut mewarnai dunia pendidikan di indonesia. Hal ini telah mendapat pengakuan
dan penyetaraan dalam tingkatan pendidikan oleh pemerintah pusat indonesia. Ini
dilihat pada kenyataannya banyak berdiri pondok dan pesantren yang masih eksis
sampai sekarang. Khusus sendiri di jawa timur sendiri ada PP.
Salafiyah-Syafi’iyah Sidogiri di pasuruan, PP. Sal-Syaf. Sukorjo Sitobondo,
Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, PP. Al-Amien Prenduan, PP.
Annuqoyyah Sumenep, PP. Bata-bata. Semua pondok pesantren ini rata-rata
menampung 4000 sampai 5000 santriwan dan santriwati. Banyak masyarakat yang
masih mempercayai pondok pesantren. Ini dilihat dari angka perkembangan santri
yang setiap tahun kian menambah. Dan salah satu motivasi masyarakat kenapa
banyak memilih pondok pesasntren adalah karna pondok pesantren lah satu-satunya
lembaga pendidikan yang bisa menjaga moral dan mendidik moral dengan baik
melalui ilmu-ilmu keagamaan yang diterapkan di dalam pondok pesantren tersebut.
Hal
ini mungkin bisa kita perkirakan karena melihat pada konteks realitanya yang
terjadi pada masa kini. Kebanyakan mereka yang sekolah di lembaga-lembaga
formal dan umum siswanya banyak melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar
norma-norma, baik norma agama ataupun norma hukum. Betapa tidak, mari kita
lihat kepada kenyataannya, sering kita temukan di koran-koran dan kita tontno
di televisi tentag tawuran antar pelajar, siswa SMA, SMP bahkan siswa tingkat
dasar melakukan hubungan seksual, belum lagi kita lihat siswa yang mengkonsumsi
obat-obatan terlarang, dan menggunakan sabu-sabu dan semacamanya, hal ini tidak
terjadi pada siswa saja tapi siswi juga sekarang banyak yang malakukannya.
Kenyataan-kenyataan seperti ini sering di angkat melalui tayangan tayangan film
dan sinetron, mungkin gunanya untuk sebagai i’tibar bagi penonton, namun pada
kenyataannya mereka utamanya siswa malah penasaran pada adegan-adegan seperti
itu, dari penasaran itu maka akan munculah rasa dan keinginan untuk mencobanya.
Hal
inilah salah satu fakta yang di lihat oleh masyarakat, sehingga pada
kesimpulannya hanya pondok pesantren lah satu-satunya tempat yang aman yang bisa
menjaga moral anak mereka dan untuk menghindari sesuatu yang tidak mereka
(masyarakat) inignkan, terutama dalam melakukan tindakan-tindakan yang
melanggar moral tersebut.
Walhasil,
di zaman sekarang ini maka pondok pesantren adalah satu-satunya lembaga
pendidikan yang bisa bisa menjadi solusi untuk menanggulangi dan mengurangi
adanya dekadensi moral anak bangsa, terutama kepada pelajar yang masih
membutuhkan pendidikan moral. Namun yang akan menjadi pertanyaan besar
sekaligus menjadi pekerjaan rumah bagi kita adalah, bahwa pondok pesantren
harus mengikuti aturan-aturan yang ditentukan oleh pemerintah, dan ilmu-ilmu
agama akan dibatasi, serta ilmu-ilmu umum harus dimasukkan dalam sistem
pendidikan pesantren, yang lebih menekan lagi, santri harus mengikuti UN.
Apabilan syarat-syarat itu tidak di penuhi, maka pemerintah tidak akan mengakui
atau tidak akan mendapat pengekuan penyetaraan pendidikan, dan otomatis
tunjangan atau jaminan dari pemerintah unutuk lembaga pesantren tersebut tidak
ada.
Mahasiswa semester
Akhir
Asal: Sapeken Island
Tidak ada komentar:
Posting Komentar