Rabu, 26 Maret 2014

Pondok Pesantren Sebagai Solusi Dalam Menjawab Tantangan Zaman



Pondok Pesantren Sebagai Solusi Dalam Menjawab Tantangan Zaman
Moh. Elfan Falah
Secara geografis, wilayah indonesia masuk kepada Asia Tenggara, wilayah ini sebelum masuknya agama islam perdabannya sangat tinggi dan kuat, hal ini di sebabkan karena negara ini sangat berdekatan dengan negara-negara yang mempunyai hubungan dengan peradaban bangsa India. Tidak hanya dalam aspek peradaban, akan tetapi juga aspek keagamaan dan peribadatan juga bangsa Indonesia dipengaruhinya (SKI.2002;115). Menjelang abad ke 13 M. Dipesisir aceh sudah ada pemukiman-pemukiman orang-orang islam, disinilah awal mula pertama kali proses islamisasi yang terjadi di negara indonesia. Seteleh munculnya islamisasi tersebut maka kemudian disusul dengan berdirinya kerajaan-kerajaan sebelum masa penjajahan belanda yang ada di bumi negara indonesia.
Seperti kerajaan semudra pasai, sejarah mengatakan kerajaan islam yang pertama kali berdiri di indonesia adalah kerajaan semudra pasai ini. Kerajaan samudra pasai ini adalah hasil dari islamisasi di pantai-pantai pesisir di seluruh indonesia. Lalu mereke membentuk pemukiman pemukiman baru seperti yang disebutkan diatas, dan seteleh itu membentuklah sebuah kerajaan yang disebut dengan kerajaan samudra pasai ini. Kerajaan samudra pasai berdiri pada pertengahan abad ke-13 M tidak diketehui secara jelas pada tanggal atau tahun berapa kerajaan ini berdiri, yang jelas raja pertama dari kerajaan samudra pasai ini adalah Sultan Al-Malikus Saholeh. Beliau wafat pada bulan Ramadhan 696 H/1297 M. . Lalu kemudian disusul oleh kerajaan Aceh Darusslam, dan kemudian kerajaan islam di jawa seperti Kerajaan Demak, dengan kerajaan pertamanya Raden Patah sebagai kerajaan pertama di kerajaan demak. Dan masih banyak lagi kerajaan-kerajaan islam lainnya seperti kerajaan Pajang, Mataram,  Cirebon banten dll, kemudian kerajaan di Kalimantan, Maluku dan Sulawesi.(Dr. Badri Yatim, Ma. Sejarah Peradaban Islam;231)
Demi kelangsungan hidup umat islam di indonesia dan demi mempertahankan agama islam, maka kerajaa-kerajaan islma melakukan upaya-upaya dan gerakan-gerakan seperti umat islam melakukan gerakan Nasakom (Nasionalisme, Agama dan Komunisme), umat islam berusaha menghambat gerakan ini kerena di anggap berbahaya bagi kelangsungan hidup beragama, khususnya agama islam. Umat islam juga ikut mempelopori frontPancasila yang dilanjutkan dengan pembubatan Partai Komunis Indonesia (PKI). Sebagai akibat dari semakin gencarnya gerakan PKI ini maka umat islam membentuk sebuah gerakan dan organisasi seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pelajar Islam Indonesia (PII), pemudah Anshar dll. (SKI;257). Semua garakan dan organisasi ini dilakukan hanya untuk menjaga kelangsungan hidup umat islam di indonesia.
Selanjutnya setelah kemerdekaan indonesia, banyak berdiri lembaga-lembaga pendidikan, baik pendidikan nasioanal, swasta dan semacamnya. Tak kalah pentingnya pondok pesantren dengan perpaduan antara pendidikan dan dengan kajian keilmuan kelasik ikut mewarnai dunia pendidikan di indonesia. Hal ini telah mendapat pengakuan dan penyetaraan dalam tingkatan pendidikan oleh pemerintah pusat indonesia. Ini dilihat pada kenyataannya banyak berdiri pondok dan pesantren yang masih eksis sampai sekarang. Khusus sendiri di jawa timur sendiri ada PP. Salafiyah-Syafi’iyah Sidogiri di pasuruan, PP. Sal-Syaf. Sukorjo Sitobondo, Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, PP. Al-Amien Prenduan, PP. Annuqoyyah Sumenep, PP. Bata-bata. Semua pondok pesantren ini rata-rata menampung 4000 sampai 5000 santriwan dan santriwati. Banyak masyarakat yang masih mempercayai pondok pesantren. Ini dilihat dari angka perkembangan santri yang setiap tahun kian menambah. Dan salah satu motivasi masyarakat kenapa banyak memilih pondok pesasntren adalah karna pondok pesantren lah satu-satunya lembaga pendidikan yang bisa menjaga moral dan mendidik moral dengan baik melalui ilmu-ilmu keagamaan yang diterapkan di dalam pondok pesantren tersebut.
Hal ini mungkin bisa kita perkirakan karena melihat pada konteks realitanya yang terjadi pada masa kini. Kebanyakan mereka yang sekolah di lembaga-lembaga formal dan umum siswanya banyak melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar norma-norma, baik norma agama ataupun norma hukum. Betapa tidak, mari kita lihat kepada kenyataannya, sering kita temukan di koran-koran dan kita tontno di televisi tentag tawuran antar pelajar, siswa SMA, SMP bahkan siswa tingkat dasar melakukan hubungan seksual, belum lagi kita lihat siswa yang mengkonsumsi obat-obatan terlarang, dan menggunakan sabu-sabu dan semacamanya, hal ini tidak terjadi pada siswa saja tapi siswi juga sekarang banyak yang malakukannya. Kenyataan-kenyataan seperti ini sering di angkat melalui tayangan tayangan film dan sinetron, mungkin gunanya untuk sebagai i’tibar bagi penonton, namun pada kenyataannya mereka utamanya siswa malah penasaran pada adegan-adegan seperti itu, dari penasaran itu maka akan munculah rasa dan keinginan untuk mencobanya.
Hal inilah salah satu fakta yang di lihat oleh masyarakat, sehingga pada kesimpulannya hanya pondok pesantren lah satu-satunya tempat yang aman yang bisa menjaga moral anak mereka dan untuk menghindari sesuatu yang tidak mereka (masyarakat) inignkan, terutama dalam melakukan tindakan-tindakan yang melanggar moral tersebut.
Walhasil, di zaman sekarang ini maka pondok pesantren adalah satu-satunya lembaga pendidikan yang bisa bisa menjadi solusi untuk menanggulangi dan mengurangi adanya dekadensi moral anak bangsa, terutama kepada pelajar yang masih membutuhkan pendidikan moral. Namun yang akan menjadi pertanyaan besar sekaligus menjadi pekerjaan rumah bagi kita adalah, bahwa pondok pesantren harus mengikuti aturan-aturan yang ditentukan oleh pemerintah, dan ilmu-ilmu agama akan dibatasi, serta ilmu-ilmu umum harus dimasukkan dalam sistem pendidikan pesantren, yang lebih menekan lagi, santri harus mengikuti UN. Apabilan syarat-syarat itu tidak di penuhi, maka pemerintah tidak akan mengakui atau tidak akan mendapat pengekuan penyetaraan pendidikan, dan otomatis tunjangan atau jaminan dari pemerintah unutuk lembaga pesantren tersebut tidak ada.

Mahasiswa semester Akhir
Asal: Sapeken Island








 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar