Rabu, 26 Maret 2014

MANUSIA DAN CINTA KASIH, PENDERITAAN DAN KEADILAN



MANUSIA DAN CINTA KASIH, PENDERITAAN DAN KEADILAN
Mah. Elfan Falah

1 . Menusia Dan cinta KasihS
A. Arti cinta kasih
            Cinta kasih bersumber pada ungkapan perasaan yang di dukng olehunsur karsa, yang dapat berupatingkah lakudan pertimbanagan dengan akal yang menimbulkan tanggung jawab. Dalam cinta kasih tersimpul pula rasa kasih sayang dan kemesraan. Belas kasihan dan pengabdian. Cinta kah yag diertai dengan tanggung jawab menciptakan keserasian, keseimbanagan dan kedamaian ntar sesama manusia, antar manusia dengan linkungan, dan antar manusia dengan tuhan.
            Apabial dirumuskan secara sederhana, cinta kasih adalah perasaan kasih sayang, kemesraan, belas kasih dan pengabdian yang dinungkap dengan tingkah laku yang bertnggung jawab. Tanggung jawab artinya akibat yang baik, positif berguna, saling menguntungkan, mencipyakan keserasian, keseimbangan dan kebahagiaan.
B. macam Cinta Cinta Kasih
            Adanya beberapa macam cinta kasih yaitu sebagai berikut:
1. Cinta kasih antar orng tua dan anak. Orang tua yang memperhatikan dan memanuhi kebutuhan aknya, bararti mempunyai rasa cinta asih terhadap anak. Mereka selalu engharaapkan agar anaknya menjadi orang baik dan beruna di kemudian hai.
2. cinta kasih antar pria dan wanita. Seorang pria meneruh perhatian terhadap seorang gadis dengan prilaku baik,lemah lembut, sopan, apalagi memberi seuntai bunga mawar merah, berarti  ia menaruh cinta kasih terhadap gadis itu.
3. Cinta kasihantar sesama manusia. Apalagi seorang sahabat berkunjung keruma kawanya yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya berarti bahwa sahabat itu menaruh cinta kasih terhadap kawanya yang sedang sakit.
4. Cinta kasih antar manusia dan tuhan. Apabila seorang taat beribadah, menurut perintah tuhan, danmenjauhi larangana-Nya, orang itu mempunya cinta kasih kepada Tuhannya.
5. Cinta kasih terhadap lingkungannya. Apabila seorang menciptakan taman yang indah, memelihara taman pekarangan,  tidak menebang kayu di hutan seenaknya, menanam tanah gundul secara teraur, tidak berburu hewan secara semena mena atau di katakan bahwa orang itu meneruh cinta kasih atau menyayangi lingkngan hidupnya.
C. Ungkapan Cinta Kasih
            Cita kasih adlah ungkapan perasaan yang di wujudkan dengan tingkah laku, seperti dengan kata kata, tulisan, gerak, atau media lainnya. Ungkapan dengan kata-kata atu pernyataan, misalnya ungkapan. Aku cinta padamu. Ungkapan dengan tulisan, misalnya.  Surat cinta, surat ibu kepada anaknya ungkapan denan gerak, misalnya.  Salaman, pelukan, ciuman, dan rangkualan. Ungkapan dengan media, misalya.  Setangkai bunga, benda suvenir dan benda kado. Ungkapan-ungkapan ini selain dalam bentuk nyata, juga dalam bentuk karya budaya, misalnya seni suara, seni sastra, seni drama, fim, dan seni lukis.
            Orang yang mempunya perasaan cita kasih, hidupya penuh gairah banyak inesiatif, dan penuh kreatif. Bagi sineman prilaku cinta kasih di tuangkan dalam bentuk karya budaya sehingga dapapt dinikmati pula oleh masyarakat. Dengan demikian, masyarakat dapat memerik nilai-nilai kemanusiaan yang terungkap melalu karya budaya itu.
2. MANUSIA DAN PENDERITAAN
            Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari kata sanksekerta dhra artinya menahan atau menenggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yag tidak meyenangkan. Penderitaan itu dapat berbentuk lahir atau batin, keduanya, termasuk penderitaan  ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan,kekenyangan, kepanasan dan lain-lai.
            Dalam riwayat nabi Muhammad SAW pun, diceritakan bahwa beliau dilahirkan sebagai anak yatim lalu kemudia yatim piatu, yang di besarkan kakeknya kemudian pamannya. Beliau mengembala kambing , bekerja pada orang, dan sebagainya. Bahkan sebagian besar hidupnya banyak mengalami penderitaan yang luar biasa.
            Kalau kita baca buku riwayat hidup orang-orang besar, semuanya dimulai dengan penderitaan. Hamka mengalami penderitaan yang hebat pada saat masa kecilnya, hingga ia hanya sempat mengecap sekolah kelas Iisaja. Namun ia mampu menjadi orang terkenal, orang besar pada zamannya, berkat perjuangan hidupnya melawan penderitaan.
            Pada waktu kita membaca riwayat para tokoh itu, kita dihadapkan pada jiwa besar, harga diri, berani karena benar, rasa tanggung jawab, semangat embaca dan sebagainya.

A . Siksaan
            Apabila berbicara tentang  siksaan, terbayag di benak kita sesuatu yang sangat mengerikan, bahkan mendirikan bulu kuduk kita.  Di dalam benak kita, terbayang  seseorag yang tinggi besar, kokoh kuat dan dengan muka yang seram sedang memegang cemeti mencambukkan tubuh orang yang akan di siksa; atau ia memegang batangan besi yag dipanaskan ujungnya sampai merah dan siap ditempelkan pada tubuh orang yang akan di siksa; atau ia memegang tang yang siap mencopot kuku-kuku orang yang disaksa. Munakin juga si penyiksa sedang mrokok yang siap menyulut sekujur tubuuh orang yang sedang disiksa. Semua itu ang dimakud agar orang yang disiksa memenuhi permintaan penyiksa atau sebagai perbuatan balas dendam.
            Siksaan seperti itu banyak terjadi dan  bamyak di baca diberbagai media masa. Bahkan kadang-kadang ditulis di halaman pertama dengan judul huruf besar, dan disertai gambar si korban.
            Siksaa manusia juga menimbulkan kreativitas bagi orang yang mengalami siksaan atau orang lain yang memiliki jiwa seni yang menyaksikan langsung atau tak langsung, hal itu terbukti dengan banyaknya tulisan, baik berupa berita, cerpen ataupun novel yang mengisahkan siksaan. Dan membaca hasil seni yang berupa siksaan, kita akan dapat mengambil hikmahnya. Karena kita dapat menilai arti manusia, harga diri, kejujuran kesabaran, dan ketakwaan, tetapi juga hati yang telah dikuasai nafsu setan, kesadisan tidak mengenal prikemanusiaan, dan sebagainya.
B . Rasa Sakit
            Rasa sakit dalah rasa yang menderita suatu penyakit. Rasa sakit ini dapat menimpa setiap manusia. Kaya-miskin, besar-kecil, tua-muda, berpangkat atau rendahan tidak apat menghindarkan diri darinya. Orang bodoh atau pintar bahkan dokter sekalipun.
            Pendeeritaan, rasa sakit, dan siksaan merupakan rangkaian peristiwa satu dan lainnya tak dapat di pisakan merupakan rentetan sebab akibatnya. Karena siksaan, orang merasa sakit, dan karena merasa sakit orang menderita. Atau sebaliknya, karena penyakitnya tak sembuh-sembuh, ia merasa tersiksa hidupnya, dan mengalami dan penderitaan.
C. Neraka
            Berbicara tentang neraka, kita selalu ingat kepada dosa, juga terbayang dalam ingatan kita, siksaan yang luar biasa, rasa sakit yang begitu hebat. Jelaslah bahwa antara neraka, siksaan, rasa sakit, dan penderitaan, ada hubugan takdapat di pisahkan satu sama lainnya. Empat rangkaian itu merupakan sebab-akibat.
            Manusia masuk neraka karena dosanya. Oleh karena itu, bila kita berbicara tentang neraka tentang dosa berarti juga membicarakan tentang kesalahan.
            Dalam Al-Qur’an banyak ayat yang erisi tentang siksaan di neraka atau ancaman siksaan. Surat-surat itu antara lain surat Al-Fath ayat 6 yag artinya:
Dan supaya dia menyiksa orang-orang yang munafik laki-laki dan perempuan, orang-orang yang musyrik laki-laki dan perempuan yang mempunyai peasangka jahat terhadap Allah. Mereka  dapat giliran buruk. Allah memurkai mereka, dan menyediakan neraka jahannam baginya. Dan seraka itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali.
(Q.S Al-Fath : 6)
3. MANUSIA DAN KEADILAN
A. Keadilan
            Keadilan adalah pengakuan dan peralakuan yang seimbang atara hak dan kewajiban. Jika mengakui hak hidup kita wajib mempertahankannya dengan bekerja keras tanpa merugikan orang lain, karena orang lain pun mempunyai hak hidup seperti kita. Jika kita mengakui hak hidup orang lain, kita wajib memberi kesempatan kepada untuk mempertahankan hak hidup mereka sendiri. Jadi, keadilan pada pokoknya terletak  atau keharmonisan antara penuntut hak dan orang yang  menjalnkan kewajiban.
Berdasarkan kesadaran etis, kita tidak boleh hanya menuntut hak tanpa memperhatikan kewajiban. Jika hal itu terjadi sikap dan tindakan kita akan mengarah kepada pemerasan dan memperbudak orang lain. Sebaliknya, jika kita hanya menjalankan kewajiban dan lupa menuntut hak, kita akan mudah diperbudak atau di peras orang lain. Sebagai contoh, seorang karyawan yang hany menuntut hak kenikan upah tanpa meningkatkan hasil kerjanya cenderung disebut pemeras. Sebalaiknya, seorang majikan yang terus menerus memeras tenaga orang lain, tanpa memperhatikan kenaikan upah dan kesejahteraannya cenderung memperbudak pegawainya.
            Berbicara tentang keadila, anda tentu segera ingat dasar negara kita ialah pancasila. Sila kelima pancasila berunyi: keadilan sosial bagi seluruh indonesia.anda hafal kalimat itu, tetapi mengenai arti adil dan keadila,besar kemungkinan anda tidak dapatsegera manjawabnya. Ha ini karena pengertian adil dan keadailaitu sampaidetik ini belum dirumuskan secara jelas.
B. Kejujuran
            Jujur atau kejujuran berarti sesuai dengan hati nurani. Jujur berarti bersih hati dari perbuatan yang dilarang dari perbuatan hukum. Jujur berarti pula menepati janji , baik yang terlahir dari kata-kata maupun dalam niat, dengan cara menepati niatnya. Apabila niat tadi telah  terlahir dalam kata-kata, padahal tidak ditepati, maka kebohongannya telah disaksikan orang lain.
            Sikap jujur mewujudkan keadilan,sedangkan keadilan menuntut kemuliaan abadi, jujurmemberikan keberanian dan ketentraman hati, serta menyucikan, menciptakan budi pekerti yang luhur. Seseorang mustahil dapat memeluk agama dengan sempurna, apabila lidahnya tidak suci. Teguhlah pada kebenaran, sekalipun kejujuran dapat merugikan, serta  jangan pula berdusta walaupun dusta menguntungkan.
            Pada hakikatnya, kejujuran dilandasi dengan kesadaran moral yang tinggi, kesadan pengakuan akan adanya persamaan hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa.
C. Kecurangan
            Curang atau kecurangan artinya tidak sesuai dengan hati nurani. Namun, bisa saja, seseorang telah berniat curang untuk memperoleh keuntungan atanpa harus berjuang keras. Keuntungan disini adalah keuntungan yang berupa meteri. Pelakunya menganggap bahwa materi mendatangkan kesenagan, meskipun orang lain menderita karenanya.
            Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada empat aspek yang menyagkut hidup manusia yakni aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban, dan aspek teknik. Apabila keempat aspek tersebut dilaksanakan secara wajar, segalanya akan berjalan lancar sesuai dengan norma hukum. Akan tetapi, apabila hati manusia telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki ia akan melakukan perbuatan yang melanggar perbuatan norma tersbut, dan terjadilah kecurangan.
D. Pemulihan Nama Baik
            Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Setiap orang berusaha untuk menjaga agar namanya tetap baik. Lebih-lebih jika ia adalah teladan bagi orang lain.
            Ada pribahasa yang berbunyi dari pada berputih mata, lebih baik berputih tulang. Yang artinya orang lebih baik mati dari pada malu. Betapa besar nama baik itu sehingga nyawa menjadi taruhannya. Setiap orang tua selalu berpesan kepada anak-anaknya, jagalah nama baik keluargamu...! dengan menyebut nama berarti sudah mengandung arti nama baik. Ada pula pesan oarng tua, janga membuat malu !  pesan itu juga berarti menjaga nama baik. Orang tua yang menghadapi anaknya yang sudah dewasa seringkali berpesan, laksanakan yang kau anggap baik dan jangan kau laksanakan yang kau anggap tidak baik ! dengan melaksanakan apa yang baik berarti manjaga nama baik dirinya sendiri, yang berarti menjaga nama baik keluarga.
            Tingkah laku dalam mempertahankan nama baik pada hakikatnya sesuai dengan kodrat manusia, yaitu:
1 . manusia menurut sifat dasarnya adalah makhluk moral.
2 . adanya aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi manusia untuk mewujudkan     dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.
E. Pembalasan
            Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain, baik reaksi berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, ataupun tingkah laku yang seimbang.
            Dalam Al-Qur’an pun terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa tuhan mengadakan pembalasan. Pembalasan terjadi akibat adanya pergaulan, pergaulan yang bersahabat akan mendpat balasa bersahabat, sebaliknya pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.
            Pada dasarnya, manusia adalah makhluk moral dan makhluk sosial. Dalam bergaul, manusia harus mematuhi norma-norma untuk mematuhi moral itu. Orang yang berbuat amoral berarti telah melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban orang lain.
            Oleh karena itu, tidak ada seorang pun yang menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar atau dipekosa. Itulah sebabnya manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajiban yang tergolong pembalasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar