Rabu, 26 Maret 2014

GHIBAH



Mereview Buku: “40 Hadits Shahih Bibirmu Harimaumu”
Karangan Alaik.S
GHIBAH
 oleh: Moh. Elfan Falah
A.    Definisi Ghibah
عَنْ المُطَلِّبَ بْن عَبْدِ اللهِ بْنِِ حَنْطَبَ الْمَخْزُومِيَّ أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, مَا الْغِيْبَةُ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تَذْ كُرَ مِنَ الْمَرْءِماَيَكْرَهُ أَنْ يَسْمَعَ قَالَ يَارَسُوْلُ اللهِ وَإِنْ كَانَ حقًا قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص.م. إِذَ قُلْتَ بَاطِلاً فَذَلِكَ اْلبُهْتَانُ
Artinya:
Dari muthallib Abdilah bin hanbal Al-Makhzumi bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah Saw: “Apa itu ghibah?” Beliau menjawab: “Engkau manyebautkan sesuatu yang tidak disenangi oleh yang bersangkutan itu.” Dia bertanya: “Bagaiman kalau memang itu benar itu benar adanya?” Beliau menjawab: “Kalau yang engkau katakan itu tidak benar, berarti engkau berbohong.” (HR. Malik)
      Melalui perbincangan ini, Rasulullah Saw menegaskan definisi Ghibah secara gambling. Ghibah adalah membicarakan sesuatu yang tidak disukai saudara kita (orang muslim) walaupun itu benar adanya. Kalau pebicaraan yang menyakiti telinga saudara kita itu tidak terbukti, berarti itu bukan Ghibah, tetapi lebih parah lagi, yakni dusta atau fitnah. Lantas bagaiman kalau obrolan itu kalau didengar saudara kita malah menyenagkannya ? Maka itu bukan Ghibah, itu pujian baginya.
B.     Efek Ghibah
“Dari Ibnu Abbas dari Nabi Muhammad Saw bahwa beliau bersabda: “barang siapa nmenutupi cela saudranya sesame muslim, maka Allah akan menutupi celanya di hari kiamat. Barang siapa membuka cela saudaranya sesama muslim, maka Allah akan membuka celanya hingga mempermalukannya di rumahnnya sendiri.” (HR. Ibnu Majah)
Hadits ini merupakan salah satu bentuk kecaman kepada pelaku Ghibah. Pelaku Ghibah, atau dalam bahasa kini desebut gosip,biasanya tidak merasakan bahw perbuatannya itu dosa besar. Apalagi bagi orang yang sudah terlanjur hobi dengan perbuata itu.
Sangat susah untuk melepaskan diri dari jeratan ghibah. Setiap kali melangkahkan kaki dan bertemu orang lain, obrolan tentng keburukan orang lain walaupun adanya, menjadi bumbu pemanis omongan. Seolah tanpa itu, omongan menjadi tidak sedap.
Celakanya, accapkali orang yang diajak berbincang ioitupun, sadar atau tidak, akan ikut terseret dalam lingkaran setan ghibah. Ketika sudah terlanjur nyaman dengan perbincangan itu, sukar baginya meloloskan diri karenanya,  peringatan Rasulullah Saw diatas dapat menjadikan peringatan bagi mereka yang hobi mengghibah. Sebab, ghibah memiliki efek yang luar biasa. Balasannya tidak hanya di akhirat tak tanggung-tanggung, ancamannya Nabi menyatakan bahwa pekau ghibah juga akan di balas di dunia ini. Yakni, dibuka cela dan kejelekannya sendiri oleh Allah, sehingga ia akan dipermalukan meskipun ia bersembunyi dirumahnya sendiri.
C. Adzab Bagi Pelaku Ghibah
            Rasulullah Saw bersabda yang Artinya:
            “Dari Abu Bakarah, Rasulullah Saw bertemu dengan dua kuburan. Beliau bersada: “kedua penghuni kuburan ini sedang disiksa. Keduanya tidak disiksa karena dosa besar. Salah satunya disiksa karena air kencing, dan satunya lagi disiksa karena pergunjingan (Ghibah).” (HR. Al-Bukhari)
Usman bin Affan salah satu sahabat Nabi, senantiasa menagis ketika melihat kuburan. Dia membayangkan dengan siksa kubur yang begitu pedih. Karena alam kubur adalah alam  persinggahan sementara waktu. Akan tetapi dari alam itulah nantinya bisa terbaca garis nasib akhir seseorang. Kalau dialam  kubur dia selamat, bakal gemilanglah perjalanan menuju akhirat. Akan tetapi bila dialam kubur, siksa menderanya, tentunya ia merupakan “balasan awal” sebelum merasakan balasan nan lebih pedih diakhirat nanti.
Karenanya, Isyarat dari Rasulullah Saw diatas sangat jelas. Bahwa kedua penghuni kubur itu disiksa hanya karena persoalan yang terlihat remeh, padahal memiliki dampak sangat luas dan berat. Dari Ghibah akan muncul tindakan menelanjangi aib orang lain. Dari situ bisa berujung pada fitnah.  Disisi lain, akibat kesembronoan menjaga diri dari najis (air kencing), setiap ibadah yang ditunaikan menjadi tidak sah, siksa neraka yang pedih sudah menanti.
D. Kesimpulan
            Setiap manusia pasti menginginkan  yang terbaik buat dirinya, baik itu kebikan di dunia maupun diakhirat, dan berbagai macam carapun akan di lakukan oleh masing-masing orang itu, dan yang paling dominan orang akan melindungi perkataannya dari Ghibah atau menggunjing, karna itu jalan yang akan membuat dia celaka baik di dunia maupun diakhirat.
            Oleh karena itu, Ghibah adalah salah satu perbuatan yang tercela yang benar benar dilaranag oleh Allah dan Rasulnya, karena perbuatan ini sangat membuat orang benar-benar orang terjerumus kedalam jurang kenistaan yang berupa dosa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar