Mereview Buku: “40 Hadits Shahih Bibirmu Harimaumu”
Karangan Alaik.S
GHIBAH
oleh: Moh. Elfan Falah
A.
Definisi Ghibah
عَنْ المُطَلِّبَ
بْن عَبْدِ اللهِ بْنِِ حَنْطَبَ الْمَخْزُومِيَّ أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ رَسُوْلُ
اللهِ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, مَا الْغِيْبَةُ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّي
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تَذْ كُرَ مِنَ الْمَرْءِماَيَكْرَهُ أَنْ يَسْمَعَ
قَالَ يَارَسُوْلُ اللهِ وَإِنْ كَانَ حقًا قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص.م. إِذَ قُلْتَ
بَاطِلاً فَذَلِكَ اْلبُهْتَانُ
Artinya:
Dari muthallib
Abdilah bin hanbal Al-Makhzumi bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah Saw:
“Apa itu ghibah?” Beliau menjawab: “Engkau manyebautkan sesuatu yang
tidak disenangi oleh yang bersangkutan itu.” Dia bertanya: “Bagaiman kalau
memang itu benar itu benar adanya?” Beliau menjawab: “Kalau yang engkau katakan
itu tidak benar, berarti engkau berbohong.” (HR. Malik)
Melalui
perbincangan ini, Rasulullah Saw menegaskan definisi Ghibah secara gambling.
Ghibah adalah membicarakan sesuatu yang tidak disukai saudara kita (orang
muslim) walaupun itu benar adanya. Kalau pebicaraan yang menyakiti telinga
saudara kita itu tidak terbukti, berarti itu bukan Ghibah, tetapi lebih parah
lagi, yakni dusta atau fitnah. Lantas bagaiman kalau obrolan itu kalau didengar
saudara kita malah menyenagkannya ? Maka itu bukan Ghibah, itu pujian baginya.
B.
Efek Ghibah
“Dari Ibnu Abbas dari Nabi Muhammad Saw bahwa beliau bersabda:
“barang siapa nmenutupi cela saudranya sesame muslim, maka Allah akan menutupi
celanya di hari kiamat. Barang siapa membuka cela saudaranya sesama muslim,
maka Allah akan membuka celanya hingga mempermalukannya di rumahnnya sendiri.” (HR. Ibnu Majah)
Hadits ini merupakan salah satu bentuk kecaman kepada pelaku
Ghibah. Pelaku Ghibah, atau dalam bahasa kini desebut gosip,biasanya
tidak merasakan bahw perbuatannya itu dosa besar. Apalagi bagi orang yang sudah
terlanjur hobi dengan perbuata itu.
Sangat susah untuk melepaskan diri dari
jeratan ghibah. Setiap kali melangkahkan kaki dan bertemu orang lain, obrolan
tentng keburukan orang lain walaupun adanya, menjadi bumbu pemanis omongan.
Seolah tanpa itu, omongan menjadi tidak sedap.
Celakanya, accapkali orang yang diajak
berbincang ioitupun, sadar atau tidak, akan ikut terseret dalam lingkaran setan
ghibah. Ketika sudah terlanjur nyaman dengan perbincangan itu, sukar baginya
meloloskan diri karenanya, peringatan
Rasulullah Saw diatas dapat menjadikan peringatan bagi mereka yang hobi
mengghibah. Sebab, ghibah memiliki efek yang luar biasa. Balasannya tidak hanya
di akhirat tak tanggung-tanggung, ancamannya Nabi menyatakan bahwa pekau ghibah
juga akan di balas di dunia ini. Yakni, dibuka cela dan kejelekannya sendiri
oleh Allah, sehingga ia akan dipermalukan meskipun ia bersembunyi dirumahnya
sendiri.
C. Adzab Bagi Pelaku Ghibah
Rasulullah
Saw bersabda yang Artinya:
“Dari
Abu Bakarah, Rasulullah Saw bertemu dengan dua kuburan. Beliau bersada: “kedua
penghuni kuburan ini sedang disiksa. Keduanya tidak disiksa karena dosa besar.
Salah satunya disiksa karena air kencing, dan satunya lagi disiksa karena
pergunjingan (Ghibah).” (HR. Al-Bukhari)
Usman bin Affan salah satu sahabat Nabi,
senantiasa menagis ketika melihat kuburan. Dia membayangkan dengan siksa kubur
yang begitu pedih. Karena alam kubur adalah alam persinggahan sementara waktu. Akan tetapi
dari alam itulah nantinya bisa terbaca garis nasib akhir seseorang. Kalau
dialam kubur dia selamat, bakal
gemilanglah perjalanan menuju akhirat. Akan tetapi bila dialam kubur, siksa
menderanya, tentunya ia merupakan “balasan awal” sebelum merasakan balasan nan
lebih pedih diakhirat nanti.
Karenanya, Isyarat dari Rasulullah Saw diatas
sangat jelas. Bahwa kedua penghuni kubur itu disiksa hanya karena persoalan
yang terlihat remeh, padahal memiliki dampak sangat luas dan berat. Dari Ghibah
akan muncul tindakan menelanjangi aib orang lain. Dari situ bisa berujung pada
fitnah. Disisi lain, akibat kesembronoan
menjaga diri dari najis (air kencing), setiap ibadah yang ditunaikan menjadi
tidak sah, siksa neraka yang pedih sudah menanti.
D. Kesimpulan
Setiap
manusia pasti menginginkan yang terbaik
buat dirinya, baik itu kebikan di dunia maupun diakhirat,
dan berbagai macam carapun akan di lakukan oleh masing-masing orang itu, dan
yang paling dominan orang akan melindungi perkataannya dari Ghibah atau
menggunjing, karna itu jalan yang akan membuat dia celaka baik di dunia maupun
diakhirat.
Oleh
karena itu, Ghibah adalah salah satu perbuatan yang tercela yang benar benar
dilaranag oleh Allah dan Rasulnya, karena perbuatan ini sangat membuat orang
benar-benar orang terjerumus kedalam jurang kenistaan yang berupa dosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar